Lompat ke konten

Universitas Brawijaya Terima 15 Mahasiswa Difabel

Malang, PERSPEKTIFMahasiswa difabel mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus Universitas Brawijaya (PKKMU) pada (30/8). Total mahasiswa difabel yang diterima Universitas Brawijaya (UB) tahun 2016 sebanyak 15 mahasiswa, 10 diantaranya jenjang pendidikan sarjana (S1) dan 5 lainnya menempuh pendidikan vokasi.

“Rinciannya, lima mahasiswa program vokasi, dua mahasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) masing-masing dari jurusan Hubungan Internasional dan Ilmu Pemerintahan, satu mahasiswa  dari Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM), satu mahasiswa Fakultas Teknik (FT), satu mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), satu mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB), satu mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), dan yang terahir satu mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Sehingga total dari keseluruhannya 15 mahasiswa,” jelas Dita Dwi Maharani selaku staff  Pusat Studi  dan Pelayanan Disabilitas (PSLD) UB.

Lebih lanjut, Dita mengatakan mahasiswa difabel masuk melalui semua jalur penerimaan mahasiswa baru, ditambah jalur Seleksi Program Khusus Penyandang Disabilitas (SPKPD) UB. Untuk jalur SPKPD UB mahasiswa disabilitas harus mengikuti serangkaian tes mulai dari wawancara, psikologi, kesehatan dan mengikuti simulasi materi dasar dalam perkuliahan seperti Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Untuk tahun ini, semua mahasiswa difabel masuk melalui jakur SPKPD. “Kebetulan mahasiswa difabel tahun ini semuanya masuk melalui jalur SPKPD,” ujar Tina Indriawati, salah satu pendamping mahasiswa difabel saat ditemui awak perspektif di GOR Pertamina.

“Selama menempuh pendidikan di UB, mereka akan selalu mendapatkan pendampingan. Total mahasiswa pendamping kurang lebih 70. Setiap tahun sekali ada pelatihan bersama bagi pendamping. Selain pendampingan, PSLD UB juga menyediakan alat untuk menunjang mahasiswa difabel seperti kursi roda, tongkat dan alat bantu dengar.”

Harapan PSLD UB kedepannya adalah menjadi kampus yang ramah bagi difabel. Untuk tahun 2016 UB masih belum memiliki sarana prasarana yang memadai bagi difabel.

“Kalau sekarang masih belum memadai (sarana prasarana, Red), masih ada banyak tangga untuk masuk gedung dan penghalang lain yang menyulitkan difabel,” sesal staff PSLD yang akrab disapa Dita tersebut. (iww/raz)

(Visited 249 times, 1 visits today)

2 tanggapan pada “Universitas Brawijaya Terima 15 Mahasiswa Difabel”

Tinggalkan Balasan ke LPM Perspektif Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Iklan

E-Paper

Popular Posts

Apa yang kamu cari?