Malang, PERSPEKTIF – Hingga upacara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Universitas (PKKMU) 2016 dilaksanakan hari ini (30/8), mahasiswa baru (maba) Universitas Brawijaya (UB) tak kunjung mendapatkan jas almamater. Prosesi penyematan almamater tidak dilakukan oleh seluruh maba, melainkan hanya dilakukan melalui perwakilan maba. Tercatat, dari data yang dihimpun Litbang Perspektif, angkatan terakhir yang mendapat almamater sebelum PKKMU adalah angkatan 2013.
Almamater untuk Mahasiswa baru angkatan 2016 sudah berada pada tahap pengerjaan. M. Zahid Abdurrahman selaku Presiden Eksekutif Mahasiswa (EM) UB saat ditemui di sekretariat EM (30/8) menuturkan, pembagian almamater dapat dilakukan pada bulan September. “September ini sudah bisa dibagikan. Almamater sendiri sudah pada tahap tender, kita tinggal menunggu dari pihak konveksinya untuk mengirim kesini,” ujarnya.
Lebih lanjut, M. Zahid menjamin bahwa kesiapan untuk pembagian almamater tahun ini, tidak akan mengalami keterlambatan seperti yang terjadi tahun lalu. “Untuk masalah telat tender atau tidak, tahun ini tidak akan terulang lagi. Jadi sudah siap semua,” imbuh mahasiswa teknik ini.
Sementara itu, Menteri Advokasi dan Kesejahteraan Masyarakat (Advokesma) EM, Rizal Fadli, menjelaskan bahwa tahun lalu keterlambatan disebabkan karena bagian pengadaan sedang masa transisi. “Kabag baru ganti, dari kabag yang baru ini ingin mahasiswa tidak sampai salah ukuran. Untuk mengantisipasinya, tahun lalu fakultas diminta mengirim data ke pengadaan. Tapi, fakultas telat, sehingga tendernya baru waktu akhir semester kemarin,” ujar mahasiswa yang akrab disapa Ijal ini. (ran/shv/rip)