Lompat ke konten

Lurug Rektorat, Mahasiswa Tuntut Audiensi dan Legalitas Vokasi

MILITAN - Aliansi Mahasiswa Peduli Vokasi lantang menyerukan tuntutan di depan Gedung Rektorat UB, Selasa (17/5).
MILITAN - Aliansi Mahasiswa Peduli Vokasi lantang menyerukan tuntutan di depan Gedung Rektorat UB, Selasa (17/5).
MILITAN – Aliansi Mahasiswa Peduli Vokasi lantang menyerukan tuntutan di depan Gedung Rektorat UB, Selasa (17/5).

Malang, PERSPEKTIF – Aliansi Mahasiswa Peduli Vokasi beserta beberapa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Brawijaya (UB) melakukan aksi long march ke depan gedung rektorat untuk menuntut kembali kejelasan legalitas Vokasi, Selasa (17/5) siang. Aksi ini dilakukan karena sejak tahun 2009 pendirian Vokasi masih berdasarkan Surat Keputusan (SK) Rektor dan belum terdaftar di Kementrian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti). Selain itu, aksi ini dipicu oleh gagalnya audiensi bersama pihak rektorat dan pimpinan Vokasi yang sebelumnya dijadwalkan dilakukan pada Senin (16/5).

“Sebelumnya kita sudah membuat janji dengan pihak rektorat tapi secara sepihak pada hari Sabtu dilayangkan surat pembatalan dan penundaan audiensi,” ungkap Intan Dita selaku perwakilan dari BEM Vokasi pada Selasa,(17/05).

Alasan pembatalan dan penundaan audiensi tersebut adalah adanya pelantikan dekan baru Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dan Wakil Dekan I Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Di sisi lain, pihak rektorat kemudian tidak secara tegas memastikan kapan akan diselenggarakan audiensi kembali. Oleh karena itu,Aliansi Mahasiswa Peduli Vokasi melakukan aksi untuk menuntut hal tersebut.

“Hasil pada audiensi pertama hanya berlangsung setengah jam sehingga kita saat itu belum mendapatkan hasil apa-apa sedangkan rencana audiensi kemarin gagal. Makanya hari ini kita meminta adanya audiensi ulang,” ujar Koordinator aksi Albungkari Yusuf.

Aliansi Mahasiswa Peduli Vokasi juga menuntut kejelasan pengajuan perubahan nama Program Vokasi menjadi Fakultas Sains Terapan. Namun, Rektor UB Mohammad Bisri tidak dapat menemui massa yang telah memadati gerdung rektorat dengan alasan sedang menerima tamu. Sehingga massa aksi memutuskan untuk mengirim perwakilan dan melakukan negosiasi dengan Bisri.

“Pak Rektor menyampaikan apresiasi sangat luar biasa kepada aktivitas teman-teman mahasiswa Vokasi. Dengan semangat kerjasama mahasiswa Vokasi, tim perwakilan mahasiswa,dan pihak birokrasi rektorat akan menghapus nama Vokasi menjadi Fakultas Sains Terapan. Berbicara mengenai legalitas,terjamin seratus persen sudah terlegitimasi,” terang Anang Sudjoko selaku Humas UB yang mewakili Bisri untuk menemui massa aksi.

Selanjutnya Anang memaparkan mengenai pembentukan tim perwakilan mahasiswa untuk membuat kesepakatan dengan pihak birokrasi rektorat mengenai kelanjutan rencana pengajuan Fakultas Sains Terapan. Selain itu, Anang juga mengatakan akan mengadakan audiensi kembali.

“Kita akan terus mengawal perkembangan kebijakan rektorat mengenai perubahan nama menjadi Fakultas Sains Terapan. Perjuangan kita tidak terhenti sampai di sini tapi kita terus mengawal sebagaimana yang telah disebutkan adanya pembentukan tim perwakilan mahasiswa,” tutup Intan Dita yang juga merupakan mahasiswi jurusan Perpustakan dan Arsip tersebut. (anw/ank)

(Visited 318 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Iklan

E-Paper

Popular Posts

Apa yang kamu cari?