Oleh: Dinda Muhammad*
aku gadis baik-baik
dalam wadah munafik
dengar kubercerita
kubertumbuh dalam resah
dimana bisik tetangga
membelenggu hasrat
kubertumbuh dalam luka
dimana inginku
melanggar norma
kubertumbuh dalam duka
dimana bakat
luluhlantak oleh ego
kubertumbuh dalam rakus
dimana mimpi
tersabotase oleh materi
kubertumbuh dalam takut
takut, takut, takut
kutakut tetangga tak anggapku gadis baik-baik
kuturuti ucap mereka
kutakut norma mencabutku dari gadis baik-baik
kubiarkan ia membelenggu
kutakut bakat menggilasku dari gadis baik baik
kuutus ego tuk memenjara
kutakut mimpi tak diaku
kusisip materi
demi gadis baik-baik
aku tak peduli tapi ku menangis
sungguh ego yang manis
aku ingin berlari tapi ku takut meninggalkan
aku gadis dari segala
segala masa segala tanah
segala arah segala detik
aku gadis kemarin gadis hari ini gadis besok
mendekatlah
biar kubisikkan rahasia
aku gadis baik-baik sekaligus gadis mati
sekarang, menjauhlah.
Tentang Penulis
*) Dinda Muhammad
Penulis merupakan Mahasiswai Hubungan Internasional angkatan 2015 FISIP Universitas Brawijaya. Saat ini penulis aktif berproses di LPM Perspektif.