Malang, PERSPEKTIF – Salah satu visi yang dicanangkan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) ialah menjadi fakultas berstandar internasional. Namun, hingga kini FISIP belum memiliki jurusan yang terakreditasi A dan masih ada jurusan yang baru terakreditasi C.
Dekan FISIP UB Darsono Wisadirana menilai visi ini masih terhambat akreditasi. “Visi FISIP untuk menjadi fakultas unggul berstandar internasional belum bisa tercapai karena akreditasi yang dimiliki FISIP belum memenuhi syarat. Untuk memenuhi standar internasional, harus ada jurusan yang berakreditasi A,” terang Darsono ketika ditemui di ruangannya .
Selain itu, Darsono mengungkapkan kurangnya jumlah lulusan menjadi salah satu penghambat untuk menaikkan akreditasi. Meski demikian, ia memaklumi jika belum ada jurusan yang terakreditasi A. “Hal ini tentu wajar mengingat usia FISIP yang terbilang masih muda,” ujarnya.
Darsono menambahkan upaya FISIP untuk mencapai visi itu sudah terlihat. Diakuinya kurikulum FISIP di beberapa universitas luar negeri, seperti Canberra University, Malaya University dan beberapa universitas lain. “Salah satu indikatornya adalah diakuinya kurikulum FISIP di beberapa universitas di luar negeri,” tutur pria asal Brebes ini.
Sementara itu, Sekretaris Gugus Jaminan Mutu (GJM) Asih Purwanti menyebut syarat kenaikan akreditasi tidak hanya terkait dengan jumlah lulusan. “Syarat untuk menaikkan akreditasi selalu berkaitan dengan akademik, mahasiswa, dosen serta sarana dan prasarana. Bidang penelitian dan pengabdian juga harus ditingkatkan, secara keseluruhan mencangkup tridharma perguruan tinggi,” jelas Asih.
Terkait dengan akreditasi jurusan yang masih C Ketua Himpuanan Mahasiswa Psikologi M. Ikhsandi Ramadhan mengungkapkan mahasiswa harus aktif meningkatkan kemampuan dan mengikuti lomba. “Mahasiswa juga harus membantu untuk mencapai akreditasi yang lebih baik, salah satunya dengan mengikuti lomba,” kata Ikhsandi (nn/dnd)