Malang, PERSPEKTIF – Antusiasme peserta donor darah di tribun Anjasmara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) Kamis (17/3) sangat tinggi. Peserta yang ingin mendonorkan darahnya melebihi ekspektasi PMI yang menargetkan 50 kantong darah.
“Ini adalah donor darah pertama yang diadakan FISIP, kami disarankan PMI agar target jangan terlalu tinggi, sekitar 30 atau 50 kantong saja.” Ungkap Ni Komang Desy Arya Pinatih, penanggungjawab acara donor darah.
Desy menuturkan dari 70 peserta pendonor yang mendaftar, sekitar 40 orang yang tidak bisa mendonorkan darah dikarenakan persediaan kantong darah sudah habis. Salah satu acara dalam rangkaianDies Natalis FISIP UB ke-12 tersebut semula direncanakan hingga pukul 15.00 namun sudah dihentikan sejak 12.30.
“Saya terkena flu dua hari yang lalu, jadi tidak diperbolehkan untuk donor darah,” ujar Ari, Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2015 yang turut mendaftarkan diri. Dia merasa kecewa karena tidak memenuhi syarat yang untuk mendonorkan darahnya.
Dosen Program Studi Hubungan Internasional itu menyarankan agar pelaksanaan donor darah selanjutnya diadakan selama dua hari atau jeda waktu pengambilannya yang diperpendek. “Menurut ketentuan PMI jika donor darah dilakukan dari pukul 08.00 maka pukul 12.00 donor darah harus sudah selesai,” tegasDesy. “Sehingga darah yang diambil dalam kondisi yang baik, jika terlalu lama di tempat donor dikhawatirkan kualitas darah akan menurun,” tambahnya.
Dosen yang berasal dari Bali tersebut berharap acara serupa agar rutin digelar, donor darah tidak hanya bagian kecil dari acara Dies Natalis, namun juga kewajiban untuk melaksanakan bakti sosial bagi masyarakat luas.Menurutnya, donor darah itu sangat berarti bagi pihak yang membutuhkan. (rzd)