Lompat ke konten

Teruntuk Bintang


Teruntuk bintang yang tak lagi bersinar terang
Ke mana perginya kerlap kerlip yang manja
Ke mana perginya cahaya yang dulu ada
Apa kau tengah lelah
Apa kau telah menyerah
Tak adakah tempat bagimu tuk mengadu
Tempat tuk berbagi pilu
Tak adakah yang peduli
Atau bahkan menyadari
Hilangnya pendar hidupmu kini
Taukah kau
Bulan kini tengah purnama
Kaukah yang sebabkan semua
Bulan tengah menari bahagia
Bersama awan, angin dan semesta
Kau pantulkan sinarmu padanya
Saat dia tak bersinar
Kau sinari dia tanpa lelah
Saat dia tengah meredup
Kini dia adalah Sang Purnama
Sang Purnama yang melupakan bintangnya
Bintang yang berinya keindahan
Bintang yang membuat dia bersinar
Tidakkah kau iri dengannya
Tidakkah kau marah padanya
Namun kau hanya berkelip manis
Menyalahkan dirimu karna dia pergi
Salahmu dia berpaling
Katamu kau yang tak mengerti
Kau yang tak pahami
Kau yang sebabkan jadi begini
Teruntuk bintang yang tengah meredup
Mungkin bulan tak lagi membutuhkan sinarmu
Mungkin bulan tak lagi mengingatmu
Namun kau harus tahu
Seluruh dunia rindu akan kerlipmu


Tentang Penulis:
*Diessa Restikaning Galih

            Penulis adalah mahasiswi jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya.
(Visited 86 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Iklan

E-Paper

Popular Posts

Apa yang kamu cari?