Lompat ke konten

Lahir Memeluk Bumi

Membesar dalam kantong terdalam
Membelah kepedihan berdarah
Terlahir mengisi kepenuhan bola
Menangisi ramai memecah gelas pertama

            Aku melihat awan pertama
            Ramai riuh memeka telinga
            Terpecah mangkok bubur pertama
            Wangi surga menginjak tanah

Berlari menerjang kawah menju kematangan
Menatap cerah mengadu tangan
Aku memekik terjatuh terjungkal
Meraih liat selongsong kekerasan

            Membungkuk dalam abu abu kedamaian
            Mengecil dala ruang tak bersiku
            Mengendus wangi tanah dalam hidung kedamaian
            Tengkurap memeluk anak bumi dalam gelap


*Alvian Yogi Pamungkas
Penulis adalah Mahasiswa Universitas Negeri Malang. Puisi ini menjadi salah satu karyanya yang diikutkan dalam Lomba Puisi LPM Perspektif dalam rangka Bulan Bahasa 2014.
(Visited 79 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Iklan

E-Paper

Popular Posts

Apa yang kamu cari?