Sepi – Suasana debat terbuka yang sepi dari audience, terlihat dari banyaknya bangku yang masih kosong
Malang, PERSPEKTIF – Setelah berlangsungnya Pemira (Pemilihan Mahasiswa Raya) UB 2014, kini tiap fakultas di kampus biru disibukkan dengan serangkaian acara Pemilwa (Pemilihan Umum Mahasiswa), salah satunya FISIP. Sayangnya, kegiatan ini kurang mendaoatkan respon dari mahasiswa FISIP. Hal ini terlihat dari sepinya penonton debat terbuka Pemilwa, Selasa (16/17).
Debat terbuka bagi calon DPM, presiden dan wakil presiden BEM FISIP, yang menjadi salah satu rangkaian acara Pemilwa tersebut terlihat sepi dari penonton. Kursi yang telah disediakan oleh panitia masih banyak yang kosong, sementara suasana halaman belakang Gedung FISIP A, tempat berlangsungnya debat, juga lengang selama acara berlangsung
“ Tidak seperti tahun kemarin, sosialisasi yang sekarang lebih tertuju pada maba. Jadi kita yang dari angkatan lama kurang mengetahui info-info tentang kegiatan Pemilwa. Bahkan kita hanya tau calon DPM dan BEM dari baliho,” kata Nurul, mahasiswi Komunikasi 2011.
Namun, sebagai maba Ilmu Pemerintahan, Pendi mengaku bahwa sosialisasi masih kurang. Ia mengatakan bahwa para calon hanya datang ke kelas dan mempromosikan dirinya untuk dipilh pada pencoblosan tanggal 18 Desember nanti tanpa diberi sosialisasi mengenai rangkaian kegiatan Pemilwa.
Sementara itu, Asep Nurhidayatullah selaku ketua KPU memiliki pandangan yang bertolak belakang. ” Saya tidak setuju bila sosialisasi dikatakan kurang, karena saya sudah jarkom, dan menempel timeline dari awal kegiatan sampai pencoblosan di lantai 1. Kalau memang teman-teman peduli seharusnya dibaca dan diingat-ingat. Kita sudah usaha maksimal, namun jika teman-teman masih tidak peduli ya percuma, “ ujar mahasiswa Ilmu politik ini.
Kurangnya partisipasi mahasiswa FISIP terhadap acara Pemilwa 2014 dikhawatirkan akan sama atau bahkan makin banyak yang apatis dari tahun kemarin. Pada tahun lalu, dari 4.000 mahasiswa FISIP, hanya 1.400 orang yang menggunakan hak suaranya. (sna/ank/rz)
|