Lompat ke konten

Janji

Senyumku masih terajut untukmu
Meski ayahku tak lagi jadi babu
Meski tak ada kepul di dapur ibu

Bukankah kau bilang
Akan membaik nanti jika kau menang?
Meski, entah yang sebelah mana memang
Bukankah kau bilang
Semua akan segera hilang?
Berganti, dan entah akan seperti apa
Senyumku masih juga padamu
Meski kawanku tak lagi berguru
Meski abangku terus dendangkan lagu
Bukankah kau bilang
Semua hanya menunggu waktu?
Entah siapa itu waktu
Entah kapan itu waktu
Tenang saja,
Aku akan tetap tersenyum untukmu
Meski janjimu tak juga kujamu
Meski masamu segera berlalu
Iya, aku tahu,
Bukankah waktu tak pernah menjanjikan apa-apa,
Kecuali waktu itu sendiri?
(Perantauan, 2014)


*Sukma Hanafani: 11 Fesbruari 1993, anggota divisi Sastra LPM Perspektif, mahasiswa Ilmu Komunikasi UB 2011
(Visited 41 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Iklan

E-Paper

Popular Posts

Apa yang kamu cari?