Malang, PERSPEKTIF– Rangkaian acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKK-Maba) FISIP 2014 hari pertama Rabu (3/9) diisi penuh oleh materi. Maba banyak menghabiskan waktu di ruang kelas Gedung Yogi Sugito, FISIP.
Dari total 1.230 maba, dibagi ke dalam 25 kelas masing-masing 30 orang. Materi yang disampaikan untuk hari pertama ada 4 materi, di antaranya akademik dan etika. Ini merupakan usulan dari Akhmad Muwafik Shaleh, selaku Pembantu Dekan III FISIP.
Pilihan ini merupakan otonomi fakultas dalam mengisi rangkaian PKK-Maba FISIP. ”Tahun kemarin, akademik menilai mahasiswa kurang paham dengan materi yang disampaikan, misalnya KRS (Kartu Rencana Studi),” jelas Khasemmy Rafsanjani selaku Ketua Pelaksana PKK-Maba FISIP tahun ini.
Ia juga memberi penjelasan bahwa rangkaian PKK-Maba tahun ini berbeda dibanding tahun lalu. Dengan susunan panitia dari mahasiswa dan dosen, ospek kali ini lebih memfokuskan pada materi di kelas.
Intensnya materi di kelas ditujukan agar mahasiswa lebih mengenal mengenai FISIP. ”Biar lebih dekat dengan pemateri juga,” ujar mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi 2012 ini.
Akan tetapi ada sisi negatif yang dianggap Khasemy cukup mengganggu. “Lebih nggak enak karena campur sama dosen. Ada pembatasan dari dosen jadi panitia mahasiswa tidak bisa leluasa,” paparnya.
Sebelumnya, dalam sambutan di hadapan maba saat upacara pembukaan pagi tadi, Muwafik juga membenarkan bahwa tugas panitia mahasiswa hanya berperan sebagai pembantu dari panitia dosen. Mengetahui hal itu, Khasemy memberi pemahaman kepada teman-temannya sesame panitia mahasiswa.
“Kita jadi seperti pembantu. Tapi saya tegaskan pada temen-teman panitia untuk tetap bersemangat. Saya katakan bahwa kita bukan pembantu,” pungkasnya. (mrs/ind)
(Visited 118 times, 1 visits today)