Oleh : Anatasia Anjani*
Setiap rumah setidaknya memiliki jendela
Untuk melihat apa yang ada diluar
Setiap rumah setidaknya memiliki kaca
Untuk melihat apa yang ada didalam
Jiwa dan diri ini ibaratkan jendela dan kaca
Dua kaki ini butuh berjalan
Sejauh kemana jendela mata menuntun
Ada musuh terbesar dalam hidup
Kaca,kadang harus berkaca
Berkaca apakah ada jiwa yang terkurung
Pikiran pikiran yang membatasi manusia
Realita yang bertolak belakang
Setidaknya setiap jendela mempunyai kaca bukan?
Jangan pisahkan keduanya
Nanti tak sedap dipandang jadinya
penulis merupakan mahasiswa ilmu komunikasi ub 2015. anggota divisi sastra lpm perspektif
(Visited 436 times, 1 visits today)