Lompat ke konten

Aliansi Solidaritas Mahasiswa untuk Rakyat Tertindas Tuntut Kasus Penyelesaian HAM

Malang, PERSPEKTIF– Sejumlah mahasiswa yang terhimpun dalam Solidaritas Mahasiswa untuk Rakyat Tertindas (SMART) melakukan aksi di depan Museum Brawijaya Malang, pada (10/17).

Aksi ini dilakukan dalam momentum memperingati hari serta untuk menuntut kasus penyelesaian Hak Asasi Manusia (HAM) internasional dan penggalangan donasi untuk korban penggusuran atas dibangunnya New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulon Progo.

Nazrul Najib, Advokesma SMART, aksi ini merupakan sebuah sikap tuntutan atas kasus HAM di Indonesia yang sampai sekarang belum menemui titik terang.

“Kita bisa melihat bagaimana genosida yang dilakukan oleh rezim orde baru pada tahun 1965 sampai dengan pembungkaman selama 32 tahun yang kemudian runtuh pada era 1998 yang tidak terselesaikan kasus pelanggaran HAM-nya”, Ungkapnya.

Menurut Najib, sapaan akrabnya, banyak faktor yang menjadi penyebab kusutnya benang merah pada kasus pelanggaran HAM di tanah air ini. Salah satunya ialah masih banyak pelaku yang terlibat kasus pelanggaran HAM malah dispesialkan di negeri ini.

“Terutama militer yang banyak terlibat sekaligus arahan dalam orde baru dan semisal pun harus bertanggung jawab, ya memang orang-orang yang masih di instansi pemerintahan hari ini, seperti Wiranto yang kali ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM,” tuturnya.

Najib menambahkan kasus HAM tidak hanya berkutat dengan pembunuhan, pembungkaman, namun, perampasan hak milik termasuk dalam kasus pelanggaran HAM. Ia mencontohkan seperti kasus yang terjadi di Kulon Progo.

“Sekarang yang terkini lagi adalah kasus Kulon Progo, tanah mereka dirampas secara paksa, padahal kalo kita mengukur dari Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) No.5 tahun 1960, apabila tanah ini telah ditempati selama lebih dari 20 tahun itu hak milik rakyat,” pungkasnya.

Selain itu dilakukan juga penggalangan dana untuk masyarakat di Kulon Progo, dengan berbagai macam cara seperti orasi politik, teatrikal, puisi, musik akustik dan live sablon. (nwm/lta)

(Visited 306 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Iklan

E-Paper

Popular Posts

Apa yang kamu cari?