Lompat ke konten

Cukup Matangkah 5 Tahun?

Oleh: Shibgo Tulhaq*

Tahun ini Dikti mengeluarkan peraturan yang tertuang dalam Permendikbud 49/2014 yang mengatur para mahasiswa agar menyelesaikan pendidikan S1-nya maksimal 5 tahun atau 10 semester dan apabila hal tersebut tidak dapat terpenuhi maka mahasiswa akan terancam Drop out (DO). Peraturan ini diciptakan seolah untuk selalu membenturkan mahasiswa dengan ruang kelas dan membatasi kegiatan non-akademiknya.

Hal ini tentu menjadi sebuah kontradiksi dari yang sering digaungkan oleh para petinggi rektorat ataupun dekanat yang sering menyeru mahasiswa agar aktif dalam berbagai kegiatan kampus, berorganisasi, memenuhi passion, dan meningkatkan softskill.

Peraturan ini sangat menghambat atau membatasi kesempatan yang seharusnya bisa diterima oleh mahasiswa di masa perkuliahan. Seperti yang kita tahu bahwa banyak dari kegiatan tersebut yang menuntut pengorbanan bukan hanya pikiran dan tenaga tetapi juga waktu. Seperti kesempatan untuk mengikuti pertukaran pelajar yang akan menghabiskan minimal 2 semester, atau menjabat sebagai presiden Eksekutif Mahasiswa (EM) ataupun mengabdi menjadi sebagai Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), yang juga dituntut untuk fokus minimal 2 semester. Bahkan tidak jarang pula yang lulus lebih dari 5 tahun karena penelitian tugas akhir yang memang membutuhkan pengorbanan waktu dalam penyelesaiannya.

Memang mahasiswa yang baik adalah mahasiswa yang mampu menyeimbangkan antara kegiatan akademik dan non-akademiknya. Tetapi perlu diingat bahwa IPK seorang mahasiswa tidak bisa menjadi ukuran kualitas  mahasiswa tersebut. Dan tidak sedikit juga mahasiswa yang lulus dengan predikat memuaskan dalam periode singkat tetapi perlu dipertanyakan kematangan sosialnya. Karena bagaimanapun tujuan pendidikan tinggi ini bukan hanya sekedar mencetak generasi ‘ruang kelas’ tetapi juga generasi yang siap terjun di masyarakat dan mengabdi di dalamnya. Oleh karena itu, cukup matangkah 5 tahun?

*mahasiswa jurusan Hubungan Internasional 2012, staf Divisi Litbang LPM Perspektif
(Visited 93 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Iklan

E-Paper

Popular Posts

Apa yang kamu cari?